Batu,Diskominfo – Kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan langkah preventif dalam mengantisipasi penanggulangan bencana alam yang telah diatur dalam Undang-undang. Paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif.

Demikian disampaikan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat membacakan arahan Gubernur Jatim pada apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam, Senin (25/10), di Lapangan Mapolres Kota Batu.

Apel Bersama Siaga Bencana ini dihadiri oleh satgas gabungan dari berbagai elemen di Kota Batu. Turut hadir Forkompinda Kota Batu serta beberapa kepala SKPD di Kota Batu.

Dewanti dalam amanatnya melanjutkan bahwa BMKG memperingatkan akan dampak La Nina selama musim penghujan November-Januari. Curah hujan akan meningkat sebesar 20-40% dan berpotensi menimbulkan bencana.

Ada 8 pesan dari Gubernur untuk Kepala Daerah di Jawa Timur, yaitu tingkatkan sinergitas stakeholder, segera susun rencana kontingensi termasuk persiapan kesiapsiagaan dan siap menangani bencana, laksanakan pendekatan preventif dalam menghadapi bencana, masing2 satgas menyiapkan mental prima hindari ego sektoral, siapkan lokasi pengungsian dan evakuasi, pelatihan intens dan terpadu, pengecekan intens dan berkala pada peralatan SAR, serta jaga kesehatan dan pedomani prokes

“Kita harus tanggap kondisi, bulan November-Januari Kota Batu akan menghadapi cuaca yang ekstrem. Biasanya, Kota Batu akan menghadapi bencana banjir dan longsor. Karena itu Kita harus mempersiapkan diri untuk mengantisipasi, termasuk pembersihan dan penanaman pohon vetiver” Ujar Dewanti Rumpoko.

Saat ditanya tentang persiapan alat-alat kesiapsiagaan bencana. Dewanti menjelaskan, meskipun alat-alatnya sudah lengkap, masih perlu ditambah dan dirawat agar siap digunakan setiap saat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.